Sabtu, 14 Mei 2011

Kebohongan Holocaust

Gambar karikatur yang menyindir "kebenaran" akan Holocaust.

Di artikel ini gue akan sedikit menjelaskan tentang konspirasi Holocaust, dalam bahasa Yunani: 'holokauston' yang berarti “persembahan pengorbanan yang terbakar sepenuhnya”, adalah peristiwa pembunuhan sistematis yang dilakukan Nazi Jerman terhadap berbagai kelompok etnis, keagamaan, bangsa, dan sekuler pada masa Perang Dunia II.

Bangsa Yahudi di Eropa merupakan korban-korban utama dalam Holocaust, yang disebut kaum Nazi sebagai “Penyelesaian Terakhir Terhadap Masalah Yahudi”. Jumlah korban Yahudi 'umumnya dikatakan' mencapai 6.000.000 jiwa. Genosida tersebut dilaksanakan, antara lain, dengan tembakan-tembakan, penyiksaan, dan gas racun, di kampung Yahudi dan Kamp Konsentrasi.

Selain kaum Yahudi, kelompok-kelompok lainnya yang tidak disukai Nazi antara lain adalah bangsa Polandia, Rusia, suku Slavia lainnya, penganut agama Katolik Roma, orang-orang cacat, orang cacat mental, homoseksual, Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah’s Witnesses), Komunis, suku Gipsi (Orang Rom dan Sinti) dan lawan-lawan politik. Mereka juga ditangkap dan dibunuh. Jika turut menghitung kelompok-kelompok ini dan kaum Yahudi juga, maka jumlah korban Holocaust bisa mencapai 9-11 juta jiwa. Namun, sampai sekarang kebenaran akan Holocaust masih diragukan. Banyak kejanggalan menyangkut masalah ini. Selanjutnya akan gue bahas disini.

Kontroversi
Pengingkaran holocaust atau holocaust denial adalah kepercayaan bahwa Holocaust tidak pernah terjadi, atau jauh lebih sedikit dari 6 juta orang Yahudi yang dibunuh oleh Nazi; bahwa tidak pernah ada rencana terpusat untuk memusnahkan bangsa Yahudi; atau bahwa tidak ada pembunuhan masal di kamp-kamp konsentrasi. Mereka yang percaya akan hal ini (kepalsuan Holocaust) meyakini bangsa Yahudi atau kaum Zionis mengetahui hal ini dan mengadakan konspirasi untuk mendukung agenda politik mereka.

Karena Holocaust dianggap ahli-ahli sejarah sebagai salah satu kejadian paling banyak didokumentasikan dalam sejarah, pandangan-pandangan ini tidak dianggap kredibel, dengan organisasi-organisasi seperti American Historical Association mengatakan bahwa Holocaust denial sebagai “at best, a form of academic fraud." Pernyataan holocaust denial di muka umum adalah pelanggaran hukum di sepuluh negara Eropa, termasuk Perancis, Polandia, Austria, Swiss, Belgia, Romania, dan Jerman. Berlebihan? Memang.

Holocaust deniers lebih suka disebut Holocaust “revisionists”. Kebanyakan ahli sejarah mengatakan bahwa istilah ini menyesatkan. Historical revisionism adalah bagian dari ilmu sejarah; yaitu penyelidikan ulang dari accepted history (sejarah yang sudah diterima secara umum) dengan tujuan untuk lebih memperjelas peristiwa tersebut. Sebaliknya, negationist dapat secara sengaja menggunakan catatan sejarah yang salah; seperti ditulis Gordon McFee: “Revisionists depart from the conclusion that the Holocaust did not occur and work backwards through the facts to adapt them to that preordained conclusion. Put another way, they reverse the proper methodology … thus turning the proper historical method of investigation and analysis on its head.”

Public Opinion Quarterly juga menyimpulkan: “Tidak ada ahli sejarah terkemuka yang mempertanyakan kenyataan Holocaust, dan mereka yang mendukung Holocaust denial kebanyakan adalah anti-Semit dan atau neo-Nazi." Holocaust denial sangat populer dalam penentang-penentang Israel tidak hanya dari kaum Muslim tapi karena memang banyak bukti yang dikeluarkan oleh ilmuwan barat sendiri yang menjelaskan kebohongan Holocaust ini.

Disertasi doktor Mahmoud Abbas, Presiden Palestina, meragukan bahwa kamar gas digunakan untuk membunuh orang-orang Yahudi dan mengatakan bahwa jumlah orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust kurang dari 1 juta jiwa. Abbas belum pernah menyatakan pandangan ini sejak ditunjuk menjadi Perdana Menteri Palestina pada tahun 2003, dan telah membantah bahwa ia adalah seorang Holocaust denier.

Pada akhir 2005, presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menggambarkan Holocaust sebagai “mitos pembantaian orang Yahudi.” Sebenarnya dari kalangan ilmuwan barat sendiri ada beberapa tokoh yang menyangkal kebenaran Holocaust, di antaranya: Pengarang Perancis Roger Garaudy, Professor Robert Maurisson, Ernst Zundel, David Irving, dll. tetapi hampir semuanya dinyatakan bersalah dan dijebloskan kedalam penjara termasuk pada 15 Februari 2007, Ernst Zundel seorang Holocaust denier dihukum 5 tahun penjara. Seorang pengacaranya, Herbert Schaller, menghujah bahwa semua bukti tentang adanya Holocaust hanya berdasarkan pengakuan korban-korbannya saja, bukan berdasarkan fakta-fakta yang jelas. Ernst Zundel ini juga pernah ditahan pada tahun 1985, dan 1988 dalam kasus yang sama.

Semua hal di atas sangat kontras dengan slogan negara-negara barat sendiri yang menyatakan kebebasan berpendapat apalagi disertai bukti-bukti ilmiah tentang kebohongan Holocaust terutama digunakannya kamar gas oleh Nazi di Polandia, tetapi jika ada yang menyinggung atau meragukan kebenaran Holocaust akan langsung dihadapkan dengan pengadilan dan berbagai hukum-hukum terkait Holocaust. Tentu, Yahudi me-lobby semua ini.

Hari peringatan Holocaust
Dengan suara bulat, didalam sidang Majelis Umum PBB pada 1 November 2005, ditetapkan bahwa tanggal 27 Januari sebagai “Hari Peringatan Korban Holocaust”. 27 Januari 1945 adalah hari dimana tahanan kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz-Birkenau dibebaskan. Bahkan sebelum PBB menetapkannya, tanggal 27 Januari telah di tetapkan sebagai Hari Peringatan Korban Holocaust oleh Kerajaan Inggris sejak tahun 2001, sebagaimana halnya di negara-negara lain, mencakup Swedia, Italia, Jerman, Finlandia, Denmark dan Estonia. Israel memperingati Yom HaShoah vea Hagvora, “Hari Hari Peringatan Holocaust dan Keberanian Bangsa Yahudi” pada pada hari ke 27 bulan Nisan, bulan Ibrani, yang biasanya jatuh pada bulan April. Hari peringatan ini biasanya juga di peringati oleh Yahudi di luar Israel.

Bukti-bukti Yang Dipakai Yahudi Untuk Mendukung Holocaust
Berikut adalah beberapa fakta kebohongan Holocaust yang dibangga-banggakan oleh kaum Yahudi di seluruh dunia ini. Bukti paling otentik peristiwa Holocaust katanya adalah bukti catatan (manuskrip) atau lebih mirip buku harian yang dibuat oleh seorang yang bernama Anne Frank, terlepas dari pernah atau tidaknya Anne Frank ini mengalami peristiwa tersebut, namun catatan tersebut telah dapat membuat dunia yakin bahwa peristiwa Holocaust yang diagung-agungkan oleh ribuan kaum yahudi ini memang benar-benar terjadi.

 Buku harian Anne Frank yang dianggap sebagai bukti Holocaust paling otentik.

Anne Frank’s Diary
Sebagai salah satu bukti paling otentik menurut kaum Yahudi. Berikut dua kutipan yang diambil dari buku harian Anne Frank:

Yang pertama: pada 14 juni 1942.
“During recess I passed out cookies to my teachers and my class . . . I went to gym with the rest of my class. As it was my birthday, I got to decide what game my classmates would play, and I chose volleyball. Afterward they all danced around me in a circle and sang “Happy Birthday.”

Yang kedua : pada 15 juli 1944
“Deep down, the young are lonelier than the old.’ I read this in a book somewhere and it’s stuck in my mind. As far as I can tell, it’s true. . . Anyone who claims that the older folks have a more difficult time in the Annex doesn’t realize that the problems have a far greater impact on us. We’re much too young to deal with these problems, but they keep thrusting themselves on us until, finally, we’re forced to think up a solution, though
most of the time our solutions crumble when faced with the facts. It’s difficult in times like these: ideals, dreams, and cherished hopes rise within us, only to be crushed by grim reality. . . . It’s utterly impossible for me to build my life on a foundation of chaos, suffering and death. I see the world being slowly transformed into a wilderness, I hear the approaching thunder that,
one day, will destroy us too, I feel the suffering of millions.”

Perhatikan dua kutipan diatas. Fakta-faktanya:
  • Ballpoint baru dipatenkan di Argentina sekitar tahun 1943. Dan anehnya Anne Frank sudah memakai ballpoint buat nulis buku harian nya di tahun 1942.
  • Terjadi perbedaan gaya bahasa tulisan saat dia umur 13 yang masih cenderung baru jadi remaja menjadi super dewasa hanya dalam setahun.
  • Sampai sekarang masih terdapat 2 edisi Jerman yang berbeda total kedua isinya.
  • Menurut David Irving, sangat tidak mungkin seorang remaja menulis begitu dewasa, dan diary itu lebih mirip sebuah novel.
  • Menurut Dittlieb Felderer, Anne Frank's Diary adalah “first child porno” karena mengemukakan cintanya dengan Peter di chapter Teenage sex/sexual extravaganza.
  • Sangat tidak mungkin menulis buku harian di dalam kamp kalau kejadian dan perilaku tentara pendudukan Jerman berlaku sekejam itu. Bayangin aja, kalau kalian dirong-rong kekejaman di dalam kamp kayak gitu apa mungkin masih sempat-sempatnya nulis buku harian? Malah di beberapa versi ada yang mencantumkan fotonya. Kayak sempet aja foto-foto?!
Bagi yang ingin membaca salah satu versi lengkap buku hariannya disini. Dan kesimpulannya, buku harian Anne Frank memang benar ada tetapi isi dari buku hariannya di edit oleh ayahnya sendiri, Otto Frank, yang meraup keuntungan besar dari penjualan buku harian Anne Frank dan lembaga yang di dirikannya di Belanda yaitu Anne Frank Foundation Amsterdam.

Anne Frank Foundation Amsterdam


Anne Frank Foundation Amsterdam. Lembaga yang didirikan oleh Otto Frank, ayah dari Anne Frank.


Otto Frank.
 
Foto-Foto Holocaust. Is It Real?
Di berbagai buku atau film dokumenter yang membahas Holocaust selalu mencantumkan gambar mayat-mayat telanjang yang diklaim sebagai korban-korban holocaust. Asli kah?
Yang biasa anda semua lihat di gambar-gambar adalah bukan korban Holocaust. Melainkan orang-orang yang meninggal karena korban pengeboman udara Sekutu. Kalau ga percaya, coba perhatikan bangunan atau rumah disekitarnya di dalam foto-foto itu. Ada kah yang masih utuh? Dan lokasi tempat mayat-mayat itu ditumpuk bukan di kamp konsentrasi Yahudi, melainkan di tengah kota dimana banyak gedung yang hancur. 

 Foto mayat-mayat korban pengeboman Sekutu yang di klaim Yahudi sebagai "korban Holocaust".

Penyebab lainnya adalah penyakit yang saat itu susah disembuhkan serta menular (rata-rata TBC dan Tifus), kelaparan, dan kebanyakan dari mereka adalah justru orang Jerman.
Karena teramat sulit menguburkannya satu per satu, maka dari itu diciptakan lah kuburan massal. Mayat-mayat telanjang itu ditumpuk lalu dimasukkan ke dalam lubang besar yang digali untuk makam. Namun, setelah perang selesai, foto-foto mayat telanjang bertumpuk-tumpuk itu malah di klaim Yahudi sebagai propaganda kalo "inilah korban Holocaust". Benar-benar licik Yahudi.

Dan dikisahkan bahwa orang-orang Yahudi disuruh telanjang cewek-cowok berbaris menjemput ajal menuju ruang gas, masa momen begini gak ada fotonya sama sekali? yang cuma bisa kita lihat di berbagai buku atau film dokumenter yang membahas Holocaust cuma orang-orang telanjang yang ditumpuk-tumpuk. Masa gak ada gitu secuil foto waktu mereka mau dibunuh atau saat dibunuh? Tidak masuk akal.

Dokumen-Dokumen Holocaust.
Tidak ada satu dokumen pun yang menyebutkan adanya "Holocaust terjadi di wilayah yang dikuasai Jerman" sampai kemudian orang-orang Yahudi tiba-tiba nuntut minta di dirikannya negara Yahudi (baca: Israel). Di buku karangan para pemimpin yang melawan Nazi Jerman seperti Perdana Menteri Inggris Winston Churcill di 6 jilid Second World War, Jenderal AS Eisenhower yang berjudul Crusade in Europe, dan 3 jilid buku nya Pemimpin Perancis Charles de Gaulle yang berjudul Mamoires de Guerre tidak ada satupun dari halaman kertas di buku itu yang menyebutkan 6 juta orang Yahudi meninggal, kamar gas, dan Nazi Jerman mengadakan pembunuhan massal Yahudi. Tidak ada sama sekali. Silahkan kalian cek sendiri. Beli aja buku-buku yang sudah disebutkan di atas. Bahkan buku Mein Kampf nya Hitler pun gak pernah menyebutkan akan memberantas Yahudi. Dia cuma mengucapkan Final Solution, yaitu mengusir Yahudi dari tanah Eropa dan bukan membunuh mereka semua. Hal ini dirangkum dalam Madagascar Plan.

Jumlah Korban
Disebutkan bahwa yang meninggal di SELURUH kamp konsentrasi yang dimiliki Jerman itu dibawah 300.000 dan tidak disebutkan kalo mereka mati karena kamar gas, tetapi terkena penyakit Tifus dan berbagai penyakit lain. Dan adanya eksekusi alias ditembak ditempat oleh tentara Jerman memang ada, tetapi jumlah itu hanya 100an dan itu pun ada sebabnya; karena mereka memberontak, mencuri, politisi korup di masa nya maupun kesalahan hukum lainnya.

Data Palang Merah Jerman menunjukkan bahwa korban dalam kamp konsentrasi hanya 271.301 jiwa.

Setelah Perang Dunia 2 baru berakhir, klaim dari para Yahudi adalah sekitar 4 juta orang. Sementara jumlah ini terus meningkat gak karuan sampai sekarang menjadi 6 juta, 8 juta bahkan ada yang sampai 9 juta. Dan bahkan di kamp konsentrasi Auschwitz yang sangat terkenal 'kejam dan digunakan untuk pembantaian Yahudi' itu sendiri belum terdapat jumlah resmi korbannya. Terbukti dari 2 tugu "plin-plan" penghormatan untuk korban bangsa Yahudi di kamp konsentrasi Auschwitz. Perhatikan jumlah korban yang berbeda di 2 tugu tersebut:

Di Tugu Peringatan Auschwitz ini tertulis korban Yahudi berjumlah 1,5 juta jiwa. Tahun 1940-1945.


Sedangkan di Tugu yang ini tertulis jumlah korban Yahudi nya 4 juta jiwa. Tahun yang sama dengan Tugu yang satu lagi.

Dan lebih anehnya lagi, di berbakai buku atau film dokumenter tentang Holocaust menyebutkan jumlah korban Yahudi nya mencapai 6 sampai 9 juta jiwa. Mana yang benar?!
Sementara, para ahli sejarah atau yang peneliti tentang hal ini yang menyatakan jumlahnya kurang dari 6 juta langsung di cekal dan bahkan di penjara!
Berikut ini adalah nama orang-orang yang ditangkap karena menyangkal Holocaust :

-Ernst Zundel
kirim suratnya ke:
JVA Mannheim
Herzogenrieder Str. 111
D – 68169 Mannheim
Germany

-David Irving
penjaranya di:
Gef. Nr. 70306
Justizanstalt Josefstadt
Wickenburggasse 18-20
1082 Vienna
Austria

-Germar Rudolf
kirim suratnya ke:
JVA Heidelberg
Oberer Fauler Pelz 1
69117 Heidelberg
Germany

-Gaston-Armand Amaudruz dan Jürgen Graf dari Switzerland

-Jean Plantin dan Georges Theil dari Prancis

-Günter Deckert, Hans Schmidt dan Fredrick Toben dari Jerman

-Pedro Varela dari Spanyol

-Siegfried Verbeke dari Belgia.

Dan tokoh-tokoh lainnya bisa dilihat disini. Sementara jumlah populasi dari orang-orang yahudi saat tahun 1933 di Eropa hanya berjumlah 494,000, perlu diingat bahwa kaum Yahudi langsung pada transmigrasi keluar Eropa begitu Perang Dunia pecah, tapi kok jumlahnya yang 'mati di kamp' bisa sampai jutaan ya?

Coba perhatikan tabel berikut ini:

Tabel populasi Yahudi di seluruh dunia.

Coba perhatikan diagram di tahun 1940 - 1945 dimana Perang Dunia 2 sedang berkecamuk hebat didaratan Eropa. Bandingkan populasi Yahudi di Eropa (warna biru muda), gak terjadi penurunan yang drastis kan? Seharusnya turun ekstrim karena jumlahnya 'dibantai 6 juta jiwa'. Malah lebih konyolnya lagi, diagram biru muda itu meningkat sebesar 4%. Bener-bener gak masuk akal, kalau dibantai 6 juta jiwa kenapa malah jumlahnya meningkat? Baca selengkapnya disini.
Lihat juga tabel yang ini:

Lihat titik jumlah populasi Yahudi pada tahun 1940-1946 yang hanya menurun sangat sedikit.

Garis merah: rating pra-perang. Garis biru: menurut teori Holocaust. Titik ungu: Ensiklopedia Britania. Garis kuning: tipikal perang dunia 2.

Bila bener ada 6 juta yang mati terutama di Auschwitz berarti mereka butuh membunuh lebih dari 150 orang per jam selama 6-7 tahun pendudukan Nazi. Apakah sebegitu pentingnya ngebunuhin orang Yahudi sementara kebutuhan perang sebegitu mendesak akibat kekalahan Jerman di berbagai front?


Crematorium (Kamar Gas). Buat apa sebenarnya?
Katanya merupakan tempat orang-orang Yahudi di bunuh secara sistematis dengan memasukkan mereka di dalam kamar gas. Is it true?

Fakta Crematorium Chamber :
Kamar gas yang sering terlihat di kamp konsentrasi sebenarnya adalah buat membunuh kutu-kutu di baju. Untuk yang di Auschwitz, kenapa terlihat besar karena itu merupakan tempat berlindung dari pengeboman lewat udara oleh sekutu. Bahkan disana ada pipa saluran air-nya, untuk berlindung lebih lama.

Terdapat beberapa lubang di kamar tersebut. Itu jelas untuk ventilasi agar masih bisa bernapas selagi dalam perlindungan ketat pengeboman. Kalo misalkan beneran kamar itu diisi gas sianida, orang-orang di luar kamar gas pasti ikut terbunuh dong karena gas yang keluar dari ventilasi!

Seorang ahli kimia Jerman bernama Germar Rudolf ditangkap dan dipenjara hanya gara-gara tidak menemukan adanya bekas adanya gas beracun dan hanya menemukan sianida dalam dosis kecil yang gunaanya adalah untuk mencuci pakaian di “kamar-kamar gas” tersebut. Tidak ada autopsi yang dilakukan dan membuktikan kalo orang2 yang mati itu adalah menghirup gas berlebih. Mereka (para korban kamp konsentrasi) meninggal karena penyakit dan kelaparan! Bukti-bukti ditemukan bahwa ternyata kamar gas justru dibuat sesudah perang selesai oleh orang-orang Yahudi untuk menguatkan propaganda mereka. Baca disini.

Concentration Camp

Kamp konsentrasi Auzchwitz yang disebut-sebut sebagai kamp terkejam.

Auschwitz yang katanya merupakan terbesar dan terkenal ternyata hanya bisa menampung maksimal 20.000 orang (bahkan ada yang bilang 11.000 aja). Lalu gimana cara membunuh 6 juta yahudi-nya?
Masih percaya kalau kamp konsentrasi Jerman itu seseram yang digambarkan di film-film dokumenter? Ini foto-foto kegiatan para Yahudi di kamp konsentrasi:

Di kamp konsentrasi Theresienstadt para Yahudi hampir setiap hari memainkan musik orkestra untuk sarana hiburan disana.


Pertunjukan Orkestra musik di alam terbuka, kamp Auschwitz.


Kolam renang di kamp Auschwitz.


Foto diatas diambil saat orang-orang Yahudi memperingati Hannakkak atau Hannukah (hari raya-nya) di kamp konsentrasi Westerbork di Belanda. Kalau memang Hitler segitu bencinya kepada orang Yahudi, lantas kenapa mereka dikasih kebebasan untuk mereka memperingati hari raya nya? Kalau memang benar Holocaust benar ada, untuk apa perayaan kayak gini diizinkan?


Perhatiin wajah ceria anak-anak Yahudi di kamp konsentrasi Belsen. Mungkin kah anak-anak ini disiksa dan bakalan dibunuh nantinya? Sedangkan di foto ini mereka ceria, tanpa sama sekali menerima tekanan. Bahkan didampingi oleh orang tua mereka segala. Perhatikan fotonya, orang dewasa difoto itu bukanlah tentara Jerman.


Diatas ini adalah foto pernikahan sepasang Yahudi di kamp konsentrasi Westerbork di Belanda. Tidak masuk akal jika tentara Jerman berniat menghabisi populasi Yahudi sedangkan mereka mengizinkan tahanan Yahudi menikah di kamp konsentrasi.


Siang harinya bermain sepakbola, kamp Theresienstadt.


 Rumah Sakit Kamp Konsentrasi Auschwitz untuk tahanan Yahudi yang sakit.

Sudah liat kan keseharian para tahanan Yahudi di kamp konsentrasi? Siang nya main bola atau berenang, malam hari nya nonton orkestra musik, kalau sakit dirawat, boleh merayakan hari keagamaannya, boleh menikah pula. Baca selengkapnya disini.

Kesimpulan:
- Pertama, buku harian Anne Frank itu adalah benar memang milik Anne Frank, tetapi pada akhirnya si bapaknya, yaitu Otto Frank lah yang mengedit tuh diary setelah perang selesai. Gak diragukan lagi dia berhasil meraup untung besar dari hak milik itu buku + organisasi bikinannya yaitu Anne Frank Foundation di Belanda.

- Kedua, TIDAK PERNAH ada hal yang namanya Holocaust karena Hitler tidak pernah memberi titah kepada bawahannya baik itu berupa perkataan ataupun dokumen untuk melakukan Holocaust. Waktu Hermann Goering (pejabat Partai Nazi dan Panglima Angkatan Udara Wehrmacht) disidang di pengadilan Nuremberg, ia pun membantah adanya Holocaust. Kalo gak percaya coba aja liat Film Dokumenter-nya BBC yang judulnya "NUREMBERG – Trial Of The Nazis".

- Ketiga, kenapa ada kamp konsentrasi? adalah untuk membantu jerman dalam industri perangnya, dengan bikin peralatan perang (orang yang asli jerman juga melakukannya) dipimpin sama Albert Speer menghukum di sel-sel tertentu para penjahat yang kebetulan orang yahudi di sel-sel khusus.

- Keempat, untuk lokasi Hitler pada akhir perang nanti untuk dideportasi dari tanah Eropa! tapi inget, bukan dibunuh, tapi dipindahin nantinya. Adolf Hitler suatu saat akan memindahkan mereka semua (Yahudi) ke pulau Madagaskar! hal ini terangkum dalam sebuah rencana bernama "Madagascar Plan".

Dan ini bukan sekedar hoax, kalo gak percaya liat aja sumber yang gue tulis dibawah ini. Berikut fakta-fakta nya kalo Holocaust itu gak ada yang perlu ditutup-ditutupin:

-Tidak ada tumpukan abu orang-orang yang dikremasi yang pernah ditemukan.

-Penjara Kremasi butuh waktu sekitar 8 jam untuk membakar satu orang sampe jadi abu, tapi Kamp Konsentrasi di Auswitchz di sebut membakar 25.000 orang tiap hari. Bagaimana caranya?

-Hanya 5,5 juta orang Yahudi yang hidup waktu perang dunia ke-2 berlangsung. Terus dapet dari mana data kalo Holocaust itu membunuh 6 juta orang Yahudi?

-Banyak yang mati di kamp-kamp konsentrasi di Jerman dalam 90 hari perang dikarenakan penyakit Tifus, kelaparan, dan bombardir pasukan sekutu.

-Tidak ada dokumen Nazi ataupun catatan-catatan petinggi nazi yang menyatakan adanya rencana mengeliminasi Yahudi.

Holocaust bagi orang Eropa jauh lebih sakral dari agama. Siapa saja bisa dengan bebas mengatakan "Tuhan telah mati" tanpa ada konsekuensi hukum apapun dibelakangnya. Tapi untuk "sekedar menolak holocaust", akan panjang urusannya.
Liat disini udah berapa banyak ditangkap lalu dipenjarakan cuma lantaran penentangan-nya terhadap Holocaust. Ini perbuatan anti semit yang sangat keji tidak manusiawi, dan tidak bermoral.
- Germar Rudolf, harus mengahiri hidupnya karena bukunya "Dissection Hollocaust".
- Prof. Robber Fridson harus duduk jadi seorang pesakitan karena wawancara Holocaustnya.
- Rinva Dalsters ditekan habis sampai bunuh diri karena menyamakan air terjun Niagara dengan Holocaust.

6.000.000 orang kaum Yahudi terbunuh di kamp sekecil Auschwitz? Nalar yang paling primitif pun akan dengan mudah menolak, manakala menghitung kamar gas dengan kapasitas hanya 100-120 orang harus membunuh yahudi sebanyak 6.000.000 (kapasitas kamp Auschwitz yang 11.000 orang itu, daya tampungnya, bukan kemampuan kamar gas dalam membantai kaum yahudi).

- Bahkan Emilie Schindler menuduh film Schindler's List penuh dengan kebohongan.
- Menurut Douglas Reed dalam bukunya "Behind the scene and the controversy of Zion" hanya tercatat 850.000 orang tewas oleh mesin perang Jerman & Jepang selama PD-II.

Lebih lanjut baca saja:
THE HOLLOCAUST INDUSTRY (Norman G. Finkelstein)
Komentar mengenai buku tersebut:

Prof. Williams Rubenstein, University of Wales 
"Serangannya yang berani atas pemerasan keuangan yang dilakukan oleh World Jews Congress (kongres Yahudi Dunia) merupakan hal yang penting"

The Times
"Jaringan penipuan itu perlu dibongkar. Dalam buku ini menyingkap akal bulus mereka."
 
Jewish Quarterly
"Finkelstein telah memunculkan banyak masalah penting untuk dibicarakan."

The Economist 
"Argumen dasarnya benar-benar serius dan selayaknya mendapat perhatian."
Jewish Chronicle 
"Tuduhanya bahwa sebagian orang telah diuntungkan, terdengar masuk akal."
Evening Standrad
"Dia patut didengar."


Dan satu lagi buku:
The Dare to Speak Out: People and Institutions Confront Israel's Lobby (Paul Findley)

Jadi kesimpulannya adalah: kaum Yahudi telah sengaja meng-edit dan memanipulasi sejarah serta buktinya dengan tujuan untuk mencapai agenda mereka dan menyebar propaganda alias cuci otak warga dunia tentang penggambaran Nazi dan Adolf Hitler. Sampai kapanpun mereka (kaum Yahudi) akan tetap bersikukuh mempertahankan kebenaran Holocaust, mereka tidak akan berhenti mencuci otak warga dunia melalu media buku, film dokumenter bahkan film-film produksi Holywood.

2 komentar:

  1. koreksi : Anne Frank menulis diarinya di persembunyiannya di loteng kantor ayahnya. bukan di kamp tahanan

    BalasHapus