Selasa, 20 Desember 2011

Lelaki Inikah yang Dimaksud Oleh Rasulullah SAW?

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad.

Ahmadinejad, seorang tokoh di dunia nyata yang berhasil membuat dunia terpesona dengan kebijakannya yang jauh dari kemewahan seorang pemimpin. Seberapa sederhanakah beliau ini? Let me tell you. Saya dari dulu kagum sama beliau, tahun 2009 saya pernah postingkan tentang beliau, dan sekarang lagi dengan sedikit lebih lengkap berkat bantuan beberapa referensi. Berikut ini saya kutipkan sebagian dari yang saya baca dari beberapa sumber.

Konon ketika beliau sudah menjabat sebagai walikota Teheran yang memiliki populasi lebih besar daripada Jakarta ia masih tampil dengan sepatu yang bolong-bolong. Ia menyapu jalanan Teheran dan bangga dengan itu. Sampai sekarang pun ia masih tampil dengan kemeja lengan panjang sederhana sehingga jika kita tidak mengenalnya dan bertemu dengannya kita tidak akan pernah mengira bahwa beliau adalah seorang presiden. Ya presiden dari sebuah negara besar.

Sebelum menjabat sebagai presiden Iran beliau adalah walikota Teheran, periode 2003-2005. Teheran, ibukota Iran, kota dengan sejuta paradoks, memiliki populasi hampir dua kali lipat dari Jakarta, yaitu sebesar 16 juta penduduk. Untuk bisa menjadi walikota dari ibukota negara tentu sudah merupakan prestasi tersendiri mengingat betapa Iran adalah negara yang dikuasai oleh para mullah.

Ia bukanlah ulama bersorban, tokoh revolusi, dan karir birokrasinya kurang dari 10 tahun. Beliau tinggal di gang buntu, maniak bola, tak punya sofa di rumahnya, dan kemana-mana dengan mobil Peugeot tahun 1977. Penampilannya sendiri jauh dari menarik untuk dijadikan gosip, apalagi jadi selebriti. Rambutnya kusam seperti tidak pernah merasakan sampo dan sepatunya itu-itu terus, bolong disana-sini, mirip alas kaki tukang sapu jalanan di belantara Jakarta.

Nah! Kira-kira dengan modal dan penampilan begini apakah ia memiliki kemungkinan untuk menjabat sebagai walikota Depok saja, umpamanya? Dalam tempo setahun pertanyaan tentang kemampuannya memimpin terjawab.

Warga Teheran menemukan bahwa walikotanya sebagai pejabat yang bisa dibanggakan. Tanpa merasa risih beliau bisa menyapu sendiri jalan-jalan kota, gatal tangannya jika ada selokan yang mampet dan turun tangan untuk membersihkannya sendiri, menyetir sendiri mobilnya ke kantor dan bekerja hingga dini hari sekedar untuk memastikan bahwa Teheran dapat mejadi lebih nyaman untuk ditinggali. “Saya bangga bisa menyapu jalanan di Teheran.” Katanya tanpa berusaha untuk tampil sok sederhana.

Di belahan dunia lain sosoknya mungkin dapat dijadikan reality show atau bahkan aliran kepercayaan baru. Sejak hari pertama menjabat ia langsung mengadakan kebijakan yang bersifat tidak populer seperti memisahkan lift bagi laki-laki dan perempuan (ini tentu menarik hati para wanita di Teheran), menggandakan pinjaman lunak bagi pasangan muda yang hendak menikah dari 6 juta rial menjadi 12 juta rial, pembagian sup gratis bagi orang miskin setiap pekan, dan menjadikan rumah dinas walikota sebagai museum publik! Ia sendiri memilih tinggal di rumah pribadinya di kawasan Narmak yang miskin yang hanya berukuran luas 170 m persegi.

Ia bahkan melarang pemberian sajian pisang bagi tamu walikota mengingat pisang merupakan

buah yang sangat mahal dan bisa berharga 6000 rupiah per bijinya. Ia juga menunjukkan dirinya sebagai pekerja keras yang sengaja memperpanjang jam kerjanya dari pagi hingga menjelang maghrib agar dapat menerima warga kota yang ingin mengadu.

Namun salah satu keberhasilannya yang dirasakan oleh warga kota Teheran adalah spesialisasinya sebagai seorang doktor dibidang manajemen transportasi dan lalu lintas perkotaan. Sekedar untuk diketahui, kemacetan kota Teheran begitu parahnya sehingga saya pernah dikirimi salah satu foto lelucon dari berbagai belahan dunia dengan judul “Only in Teheran”. salah satunya dari Teheran dengan judul “Only in Teheran” dengan foto kemacetan lalu lintasnya yang bisa bikin penduduk Jakarta menertawakan kemacetan lalu lintas di kotanya.

Mengagumkan, secara dramatis ia berhasil menekan tingkat kemacetan di Teheran dengan sebuah manuver tajam. Dicopotnya lampu-lampu di perempatan jalan besar dan mengubahnya menjadi jalur putar balik yang sangat efektif.

Setelah menjabat dua tahun sebagai walikota Teheran ia masuk dalam finalis pemilihan walikota terbaik dunia World Mayor 2005 dari 550 walikota yang masuk nominasi. Hanya sembilan yang dari Asia, termasuk Ahmadinejad.

Tapi itu baru awal cerita. Pada tanggal 24 Juni 2005 ia menjadi bahan pembicaraan seluruh dunia karena berhasil menjadi presiden Iran setelah mengkanvaskan ulama-cum-mlliter Ali Hashemi Rafsanjani dalam pemilihan umum. Bagaimana mungkin padahal pada awal kampanye namanya bahkan tidak masuk hitungan karena yang maju adalah para tokoh yang memiliki hampir segalanya dibandingkan dengannya?

Dalam jajak pendapat awal kampanye dari delapan calon presiden yang bersaing, Ali Akbar Hasyemi Rafsanjani, Ali Larijani, Ahmadinejad, Mehdi Karrubi, Mohammed Bhager Galibaf, Mohsen Meharalizadeh, Mohsen Rezai, dan Mostafa Min, popularitas Ahmadinejad paling buncit.

Pada masa kampanye, ketika para kontestan mengorek sakunya dalam-dalam untuk menarik perhatian massa, Ahmadinejad bahkan tidak sanggup untuk mencetak foto-foto dan atributnya sebagai calon presiden. Sebagai walikota ia menyumbangkan semua gajinya dan hidup dengan gajinya sebagai dosen. Ia tidak mampu untuk mengeluarkan uang sepeser pun untuk kampanye! Sebaliknya ia justru menghantam para calon presiden yang menggunakan dana ratusan milyar untuk berkampanye atau yang bagi-bagi uang untuk menarik simpati rakyat.

Pada pemilu putaran pertama keanehan terjadi, Nama Ahmadinejad menyodok ke tempat ketiga. Di atasnya dua dedengkot politik yang jauh lebih senior di atasnya, Akbar Hashemi Rafsanjani dan Mahdi Karrubi. Rafsanjani tetap menjadi favorit untuk memenangi pemilu ini mengingat reputasi dan tangguhnya mesin politiknya.

Tapi rakyat Iran yang cenderung cerdas dan memiliki kesadaran punya rencana dan harapan lain, Ahmadinejad memenangi pemilu dengan 61 % sedangkan Rafsanjani hanya 35%. Logika real politik dibikin jungkir balik olehnya. Dan bukan tidak mungkin jika ada campur tangan Allah SWT didalamnya.

Ahmadinejad memang penuh dengan kontroversi. Ia presiden yang tidak berasal dari mullah yang selama puluhan tahun telah mendominasi hampir semua pos kekuasaan di Iran, status quo yang sangat dominan. Ia juga bukan berasal dari elit yang dekat dengan kekuasaan, tidak memiliki track-record sebagai politisi, dan hanya memiliki modal asketisme, yang untuk standar Iran pun sudah mencolok.

Ia seorang revolusioner sejati sebagaimana halnya dengan Imam Khomeini dengan kedahsyatan aura yang berbeda. Jika Imam Khomeini tampil mistis dan sufistis, Ahmadinejad justru tampil sangat merakyat, mudah dijangkau siapapun, mudah dipahami dan diteladani. Ia adalah sosok Khomeini yang jauh lebih mudah untuk dipahami dan diteladani. Ia adalah figur idola dalam kehidupan nyata.

Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet sederhana biasa yang mudah dibersihkan.

Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan sederhana biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.

Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri-menterinya untuk datang kepadanya dan menteri-menteri tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan-arahan darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri-menterinya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri-menteri tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.

Langkah pertamanya saat menjadi presiden adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu-satunya uang masuk adalah uang gaji bulanannya. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.

Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimiliki seorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas sederhana yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.

Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri-menterinya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sudah dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri menterinya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya menjadi suatu acara sederhana yang biasa saja.

Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden?

Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto-foto yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk Amerika.

Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka. Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet sederhana biasa saja.

Baru-baru ini dia baru saja mempunyai hajatan besar yaitu menikahkan puteranya. Tapi pernikahan putra Presiden ini hanya layaknya pernikahan kaum Buruh. sebegitu sederhana kah Sang Presiden di Negara kaya minyak Iran?

Seorang ‘satria piningit’ yang mewujud dalam sosok nyata. Sebagaimana mentornya, ia tidak terpengaruh oleh kekuasaan. Kekuasaan seolah tidak menyentuh karakter-karakter terdalamnya. Ia seolah memiliki ‘kepribadian ganda’, di satu sisi ia bisa bertarung keras untuk merebut dan mengelola kekuasaan, dan di sisi lain ia bertarung sama kerasnya menolak segenap pengaruh kekuasaan agar tidak mempengaruhi batinnya.

Tidak bisa tidak, dengan karakter yang demikian kompleks itu seorang revolusioner macam Ahmadinejad memang ditakdirkan untuk membuat banyak kejutan dan drama pada dunia. Ia memangkas semua biaya dan fasilitas kedinasan yang tidak sinkron terutama dengan urusan pribadi.

Dalam pandangannya, untuk mewujudkan masyarakat Islam yang maju dan sejahtera, pejabat negara haruslah memiliki standar hidup yang sama dengan rakyat kebanyakan., mencerminkan kehidupan nyata dari masyarakatnya, dan tidak hidup di menara gading.

Ia menetapkan PPN baru bagi orang-orang kaya dan mengunakan dananya untuk membangun perumahan bagi rakyat miskin. Ia membawa ‘uang minyak ke piring-piring orang miskin’ dengan mengalokasikan 1,3 milyar dollar untuk program bantuan bagi kalangan muda untuk menikah, memulai usaha baru, dan membeli rumah.

Meski mengagumi Imam Khomeini dan hidup asketis tidak berarti ia konservatif. Ia bahkan tampil moderat. Meski telah terpilih menjadi presiden ia sama sekali tidak mengubah penampilannya. Ia tetap tampil bersahaja dan jauh dari pamor kepresidenan. Pada salah satu acara dengan kalangan mahasiswa salah satu peserta menanyakan penampilannya yang tidak menunjukkan tampang presiden tersebut.

Dengan lugas ia menjawab, “Tapi saya punya tampang pelayan. Dan saya hanya ingin menjadi pelayan rakyat.”

Air mata saya mengalir membaca ini. Subhanallah! Alangkah rendah hatinya pemimpin satu ini. Tak salah jika ia dicintai oleh bagitu banyak mahluk Tuhan di seluruh muka bumi.

Saya tidak ingin menulis lebih panjang tentang tokoh satu ini. Saya menganjurkan setiap orang untuk membeli buku biografinya dan membacanya sendiri dan menikmatinya sebagaimana saya menikmatinya. Belikan satu buku untuk anak Anda dan biarkan ia mengenal satu tokoh besar dunia yang masih hidup dan mudah-mudahan kelak dapat mengikuti jejaknya. Saya hanya ingin menutup tulisan ini dengan pendapatnya mengapa ia bersikeras agar Iran memiliki teknologi nuklir. Katanya:

“Jika nuklir ini dinilai jelek dan kami tidak boleh menguasai dan memilikinya mengapa kalian sebagai negara adikuasa boleh memilikinya? Sebaliknya, jika teknologi nuklir ini baik untuk kalian, mengapa kami tidak boleh juga memakainya?” Suatu argumen sederhana yang bahkan tidak mampu dijawab oleh negara-negara Barat. Itu sebabnya Bush tidak bersedia bahkan terlihat gentar meladeninya dalam suatu tantangan debat di PBB.

Siapakah sosok Mahmud Ahmadinejjad yang berhasil membuat dunia terpesona. Dan kami mengira tidak ada satupun karakter dan kebiasaan kaum Yahudi atau Teroris yang melekat padanya. Sayang sekali hingga detik ini kami belum berhasil mengetahui nama asli dari bapak kandungnya. Mungkinkah beliau adalah seseorang yang ditunggu dunia di akhir zaman?

Telah bersabda Rasulullah SAW, “Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya”. (HR. Muslim dan Ahmad)

“Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku (Muhammad, Ahmad, Mahmud), dan nama bapaknya seperti nama bapakku (Abdullah). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani) ”

Jika itu benar, maka akhir dunia kini tinggal menunggu waktu, karena kemunculannya (imam Mahdi) adalah tanda penghubung antara kiamat sughra dan kiamat kubro. Wallahu A’lam Bisshowab.

Sumber: http://www.lukitowiyono.com/apakah-lelaki-ini-yang-dimaksud-oleh-rasullulah-saw.html

Sabtu, 03 Desember 2011

Benarkah AS Sudah Tahu Akan Diserang?

Penyerangan Pangkalan Militer AS Pearl Harbour oleh Jepang.

Tanggal 7 Desember mendatang, dunia akan memeringati 70 tahun serangan angkatan bersenjata Jepang atas Pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor, Hawaii. Selama tujuh dasawarsa itu pula, banyak orang percaya pemimpin AS waktu itu sebenarnya sudah tahu akan datangnya serangan yang memicu Perang Pasifik tersebut.

Beberapa teori konspirasi menyebutkan, Presiden AS saat itu, Franklin D Roosevelt (FDR), sebenarnya sudah menerima informasi intelijen tentang rencana serangan Jepang ke Pearl Harbor, tetapi sengaja membiarkan serangan itu terjadi. Menurut teori itu, Roosevelt percaya efek kejutan serangan tersebut akan membuat rakyat AS mau diajak terjun ke kancah Perang Dunia II.

Teori populer tersebut dibantah oleh sejarawan. "Itu hanya legenda. Ini adalah semacam teori konspirasi yang sengaja dibuat demi keuntungan penjualan buku," tutur ahli sejarah militer Daniel Martinez dari Monumen Nasional Pearl Habor di Hawaii.

Sejarah mencatat, AS tidak serta merta ikut dalam Perang Dunia II, yang pecah sejak tentara Nazi Jerman menyerbu Polandia pada September 1939. Martinez mengatakan, FDR memang berusaha keras meyakinkan rakyat Amerika bahwa AS perlu terlibat dalam perang itu.

Namun, sebelum serangan Pearl Harbor, perang yang dimaksud FDR adalah perang di front Eropa. "Dia ingin berperang melawan Jerman. Dia sama sekali tak menginginkan perang besar di dua front pertempuran," ujar dia.

Martinez menambahkan, banyak orang Amerika saat ini yang lupa bahwa pada tahun 1941 AS belum menjadi negara adidaya militer seperti saat ini. "Kami hanya punya angkatan darat yang kecil, angkatan laut yang kecil, dan bahkan angkatan udara yang sangat kecil," kata Martinez.

Bahkan, Angkatan Udara AS (USAF) baru disahkan sebagai cabang angkatan bersenjata AS yang berdiri sendiri pada 1947, dua tahun setelah Perang Dunia II selesai. Meski beroperasi secara independen, angkatan udara AS selama Perang Dunia II masih menjadi bagian dari Angkatan Darat AS (US Army).

Hingga malam sebelum serangan ke Pearl Harbor, FDR masih menulis surat kepada Kaisar Hirohito di Jepang untuk mmebujuk agar jangan sampai terjadi konflik militer dengan Jepang. Bahkan, jika pihak intelijen Washington sudah tahu akan ada perang dengan Jepang, tak ada satu pun indikasi waktu itu bahwa pangkalan US Navy di Hawaii akan menjadi sasaran pertama.

Pihak AS waktu itu lebih meyakini Jepang akan lebih dulu menyerang pangkalan militer AS di Filipina. Selain itu, ada semacam perasaan merendahkan kemampuan Jepang di kalangan para petinggi AS saat itu. "Ada pendapat yang mengatakan Jepang tak akan mampu melakukan itu (menyerang pangkalan AS). Kami melihat Jepang saat itu sebagai bangsa yang inferior, baik secara militer maupun dari segi ras," ungkap Martinez.

Sejarah pun mencatat, sistem radar yang dipasang AS di Pearl Harbor tak mampu mendeteksi kedatangan enam kapal induk Jepang yang mengangkut tak kurang dari 400 pesawat tempur. Padahal, enam kapal induk itu berhenti hanya 350 kilometer dari sasaran mereka.

Serangan Pearl Harbor, yang oleh FDR disebut sebagai "Hari Kehinaan" bagi AS, sangat mengejutkan orang Amerika. Hanya sehari setelah serangan, yang menewaskan lebih dari 2.400 prajurit AS, itu, Kongres AS menyetujui seruan FDR agar AS menyatakan perang dengan Jepang.

Tiga hari kemudian, Hitler menyatakan perang dengan AS di front Eropa. Kekhawatiran terbesar FDR pun terwujud: AS harus menghadapi perang besar di dua front.

Kiprah Kapal Selam Nazi Jerman Di Nusantara


Kepulauan Nusantara semasa Perang Dunia II pernah terhubung dengan Jerman Nazi melalui armada kapal selam U-boat (Untersee Boot—arti harfiah: kapal bawah air). Penulis buku Magic Gecko, Horst Geerken, yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas, mengisahkan betapa puluhan U-boat menjelajahi lautan Nusantara yang menghubungkan Jerman dan Jepang.

”Armada U-boat bergerak dari Teluk Biskaya (Bay of Biscay, Perancis), Samudra Atlantik, melewati Afrika Selatan, Samudra Hindia, perairan Nusantara, lalu mengarungi Laut China Selatan menuju Kepulauan Jepang. Bahkan, ada U-boat dengan rute Eropa-Nusantara untuk mengangkut material strategis,” kata Geerken (78) yang mendapat tugas khusus dari Telefunken tahun 1960-an untuk membantu kampanye Ganjang Malaysia (Konfrontasi). Geerken minggu lalu mengunjungi Bogor, Jawa Barat.

Menurut Geerken, yang beberapa kali dijamu Bung Karno dengan sayur daun singkong dan tempe, ada sekitar 50 U-boat yang terdaftar beroperasi di perairan Nusantara. Pangkalan U-boat ada di Sabang Pulau Weh (Aceh), Pulau Penang (sekarang wilayah Malaysia), Batavia, dan Surabaya.

Jenis U-boat yang beroperasi di perairan Nusantara beragam. Bahkan, ada U-boat sepanjang 90 meter, yang mengangkut pesawat yang kemudian dirakit di Surabaya atau Jepang. Geerken dalam riset untuk buku terbarunya mencatat, ada U-boat yang mengangkut Messerschmitt Me-262 (pesawat jet tempur pertama di dunia) ke Jepang dan sejumlah pesawat terbang air Dornier, yang kemudian berpangkalan di Surabaya.

Awak U-boat memiliki fasilitas rekreasi dan pertanian kecil di kawasan Arca Domas, yang terletak tidak jauh dari pintu tol Gadog, Bogor. Di lokasi itu terdapat pemakaman militer Jerman, yang ditulis dalam buku The Pepper Trader, yang mengisahkan keluarga Helfrich yang berasal dari Hamburg, Jerman, pengusaha perkebunan di Hindia-Belanda pada masa Perang Dunia I.

Armada U-boat itu membawa bahan strategis, seperti wolfram, karet, dan kina, dari Hindia-Belanda. Wolfram adalah bahan campuran penting untuk industri senjata Jerman. Wolfram digunakan untuk memperkuat baja, terutama pelapis pada tank Jerman yang tersohor, seperti Panther, Jagdpanther, dan Konigstiger, yang tidak bisa ditandingi tank Inggris dan Amerika Serikat!

Sejarawan Didi Kwartanada mengakui, semasa Perang Dunia II memang ada keterlibatan Jerman yang terlupakan di Nusantara. ”Sewaktu Kerajaan Belanda diduduki Nazi Jerman pada Mei 1940, orang Jerman dan simpatisan Nazi di Hindia-Belanda (Partai NSB) ditangkap penguasa. Mereka ditawan di sejumlah tempat, seperti Ngawi, Jawa Timur,” ungkapnya.

Ironisnya, menurut Didi, ada orang Yahudi Jerman yang turut diringkus. ”Sandi yang digunakan untuk menangkap orang Jerman dan NSB adalah Operasi Berlin. Sempat terjadi huru-hara waktu penangkapan berlangsung,” ujarnya lagi.

Penangkapan itu terekam dalam buku Legiun Mangkunegara (1808-1942) terbitan Penerbit Buku Kompas yang mengisahkan prajurit Mangkunegara menjaga kamp tawanan warga Jerman di Ngawi.

U-boat, kata Didi, juga dipakai menyelundupkan tokoh nasionalis India, Subhan Chandra Bose, dari Jerman ke Jepang. Subhan yang juga dikenal sebagai tokoh nasional Indonesia sempat transit di Nusantara ketika itu.

Hitler mengenal Jawa

Mengapa Jerman mengerahkan sedemikian banyak U-boat di Nusantara menjadi pertanyaan menggelitik. Horst Geerken dalam risetnya menemukan nama Walther Hevel, seorang Jerman yang pernah bermukim di Jawa tahun 1926-1936. Hevel adalah tetangga sel Adolf Hitler sewaktu dipenjara tahun 1923 setelah percobaan kudeta yang gagal di Muenchen (Munich Putsch).

”Hevel juga menulis dalam bahasa Indonesia pada sejumlah catatannya. Hevel yang akrab dengan Hitler dan Menteri Luar Negeri Walther von Ribbentrop akhirnya diminta kembali ke Jerman tahun 1936 dan berdinas di seksi Asia di Kementerian Luar Negeri. Dari Hevel diperoleh banyak informasi soal Hindia-Belanda yang sangat kaya bahan mentah,” ujar Geerken.

Hevel memiliki kedekatan khusus dengan Jawa. Ayahnya pernah memiliki kebun cokelat di Jawa. (Iwan santosa)